Saturday, 24 October 2009

Super Junior

Super Junior. Ya, Super Junior. Siapa yang tidak pernah mengenal nama boyband asal Korea yang sangat menguasai street dancing itu, terutama kaum hawa. Super Junior terdiri dari 13 pria yang memiliki keahlian luar biasa dalam bidang musik dan dance, terspesifikasi pada Street Dancing.


Ya, saya adalah penikmat Street Dancing. Beberapa orang tentu tidak pernah menyangka bahwa saya yang seperti ini sangat menyukai street dancing. Dan saya bisa meniru gaya street dancing mereka, walaupun tidak terlalu mahir. Ya, semua terserah anda, ingin percaya atau tidak (hehehe). Sebetulnya, saya tidak terkena 'virus' SuJu (Super Junior-red.) yang akhir-akhir ini mengguncangkan dunia, terutama para wanita.

Saya sejak lama, sejak awal dibentuknya SuJu, sudah cukup mengagumi mereka. Ya, mengagumi, harap digarisbawahi. Bukan merupakan seorang fanatik semacam 'groupies'. Namun, yang terjadi berikutnya adalah saat ini, saya sepertinya sedikit kecipratan virus SuJu. Bukan hanya street dancing saja, tetapi juga musik, serta ada dari personil mereka yang memang tipe saya (#pengakuan). Well, SuJu memang fenomenal.
Jika mereka tidak fenomenal, mereka tidak akan mungkin berada di peringkat keempat [V]Countdown saat ini, setelah selama beberapa minggu berada di tempat teratas, 'mengalahkan' penyanyi Western populer macam Rihanna, Beyonce Knowles, Taylor Swift, Green Day, Kelly Clarkson, Katty Perry, dan sebagainya. Sebagai catatan tambahan, mereka adalah satu-satunya Eastern yang tercatat dalam [V]Countdown beberapa pekan ini. Benar-benar fenomenal.

Dan pada posting kali ini juga saya akan membeberkan sedikit 'alasan' sampingan mengapa saya MENYUKAI SUPER JUNIOR. Ladies, you have to prepare yourself before seeing this :)


1. Choi Si Won


2. Ki Bum


3. Lee Dong Hae


4. Kang In



Super Junior's Sorry, Sorry (Audio)



Super Junior's Sorry, Sorry (Video)

Thursday, 22 October 2009

Sepakbola Indonesia

Sepakbola. Ya, sepakbola. Siapa yang tidak tahu jenis olahraga yang satu ini, yang merupakan olahraga paling bergengsi di dunia. Bagi gender laki-laki, pasti pernah memainkan olahraga ini. Namun, gender perempuan juga sering bermain sepakbola.

Begitu banyak ajang sepakbola yang bergengsi, kelas dunia. Dari Piala Dunia, Piala Eropa, Liga Champions, Piala UEFA, dan sebagainya. Belum lagi liga sepakbola negara, seperti Liga Italia, Liga Inggris, Liga Spanyol, dan sebagainya.

Saya sendiri adalah pengagum klub sepakbola Juventus sejak kecil. Bisa dibilang sejak saya duduk di bangku Taman Kanak-kanak.


Namun demikian, saya juga mengagumi klub Liga Indonesia. Saya adalah salah satu Sriwijaya Mania, sebutan bagi fans Sriwijaya FC, klub sepakbola asal Palembang, Sumatera Selatan. Ya, bisa dikatakan karena ikatan darah, primordial. Saya memang keturunan Palembang dari pihak ayah. Namun, yang membuat saya menyukai Sriwijaya FC adalah gaya permainan mereka yang khas, serta para pemain yang memiliki kemampuan luar biasa.

Namun, yang ingin saya tekankan pada postingan kali ini bukanlah mengenai klub-klub sepakbola favorit saya. Namun, kesadaran para pemuda Indonesia dalam memandang klub-klub sepakbola di Indonesia. Saya merasa, dan memang sudah terbukti, bahwa remaja Indonesia saat ini kurang menghargai sepakbola Indonesia. Mungkin memang ada beberapa hal yang membuat mereka kecewa dengan sepakbola Indonesia, seperti jadwal pertandingan yang seringkali tidak sesuai kesepakatan, kurang profesionalnya kinerja federasi sepakbola, kurang profesionalnya kinerja wasit, para pemain yang terkadang kurang memiliki etika, hingga penonton yang kerap membuat keonaran apabila klub favorit mereka mengalami kekalahan. Namun, bagaimanapun juga, sebagai pemuda Indonesia kita tetap harus menghargai potensi negeri. Saya sangat kecewa ketika mendengar teman saya mengatakan sesuatu tentang sepakbola Indonesia, yang tidak perlu saya sebutkan seperti apa isi perkataannya.

Sebenarnya, untuk apa kita, para pemuda, berkoar-koar menuntut negeri tetangga yang sering mengklaim kebudayaan asli negara kita. Sebagian besar dari pihak yang berkoar-koar itu, saya meyakini, bahwa mereka hanya mengikuti euforia saja. Apakah mereka yakin bahwa mereka memang concern dengan kebudayaan nasional? Apakah mereka memang menghargai dan turut melestarikan potensi dalam negeri? Mungkin beberapa dari para pemuda memang ada yang 'peduli', namun saya merasa sangat kecewa ketika beberapa pemuda bersikap acuh dan masa bodoh terhadap potensi negeri.

Friday, 17 July 2009

Movie Review : Harry Potter and the Half Blood Prince

Hmm, kali ini gue akan ngereview tentang film Harry Potter and the Half Blood Prince.

Pertama, review untuk masing-masing pemain

1. Daniel Radcliffe. Untuk kesekian kalinya, tidak ada sesuatu perubahan spesial dari akting Daniel, masih statis. Sangat statis. Namun, pada satu adegan setelah Harry meminum liquid luck, aktingnya cukup mengejutkan : menjadi orang yang agak ceria. Menurut saya, itu adalah nilai plus dari akting Dan (walaupun masih kaku). Setidaknya ia mulai bisa berimprovisasi terhadap kualitas aktingnya. Hmm, additional info, he's not good at kissing scene!

2. Emma Watson. Penampilannya selalu prima, berkembang, dinamis. Emosinya cukup terlihat ketika Ron mulai 'dekat' dengan Lavender. Salut untuk Emma. Sayang, emosi yang menggambarkan perasaannya lebih terlihat sewaktu ia bersama dengan Harry, dibandingkan saat bersama Ron.

3. Rupert Grint. Sama seperti Emma, akting Rupert memang sangat sesuai dengan tokoh Ron Weasley, selalu konyol. Tidak ada kritik dari saya untuk penampilan Rupert.

4. Tom Felton. Akhirnya, banyak ditemui scene Draco Malfoy, setelah terakhir yang paling berkesan adalah penampilan Draco saat berduel dengan Harry di tahun kedua. Bukan karena saya adalah fans dari Tom, tapi memang akting Tom sangat mengesankan di edisi Harry Potter kali ini. Dia berhasil menghidupkan karakter dari seorang penyihir muda yang sedang dalam kondisi dilema, di mana ia tidak ingin membunuh kepala sekolahnya maupun menghancurkan sekolahnya, tetapi ia diberi tugas oleh Voldemort, atau dia yang akan mati.

Untuk postingan berikutnya, saya akan membahas tentang akting dari Bonnie Wright, Alan Rickman, Michael Gambon, dan Helena Bonham Carter

Bom yang Masih Aktif Berada di Plaza Mutiara

Jakarta - Bom yang masih aktif diduga masih berada di sekitar gedung Hotel JW Marriott. Bom yang kini sedang dievakuasi oleh Polri itu, tepatnya berada di Plaza Mutiara, di Kompleks Hotel JW Marriott.

"Tolong bapak-bapak ibu-ibu mundur, ini kita mau evakuasi, bom masih aktif," kata anggota Brimob Polda Metro Jaya AKP Wahyono kepada wartawan yang mengerumuni lobi hotel JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (17/7/2009).

Tim gegana bersama Brimob dan Samapta berjaga-jaga di lokasi evakuasi. Semua orang disuruh menjauh karena dikhawatirkan terjadi ledakan susulan.

Bom di Marriott terjadi pukul 07.45 WIB. Dua menit kemudian, bom kedua meledak di Hotel Ritz Carlton. Hingga saat ini, 9 orang dinyatakan tewas.
(sho/asy)

Source : www.detik.com

National Bombing Day

Astaghfirullahaladziim. Hari ini ada ledakan di empat tempat di Jakarta. Bener-bener orang yang tidak bertanggung jawab! Ini beberapa berita yang saya kutip dari www.detik.com

Jakarta - Diduga masih ada bom di Hotel JW Marriott. Tim Gegana Mabes Polri akan melakukan evakuasi bahan peledak di hotel tersebut. Demi alasan keamanan, seluruh pengunjung diminta menjauhi area lobi hotel.

"Pada seluruh wartawan atau pengunjung, harap meninggalkan lokasi karena akan segera dilakukan evakuasi bahan peledak," kata seorang petugas Gegana lewat pengeras suara di lokasi, Jumat (17/7/2009).

Setelah pengumuman tersebut, wartawan lalu mundur hingga 10 meter. Mobil Gegana pun langsung masuk menuju halaman.
(mad/iy)

____________________________________________________________________________________

Jakarta - Bom yang meledak di Hotel Marriott dan Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, memang mengejutkan. Semua orang tahu bahwa pengamanan sebelum masuk gerbang dua hotel berbintang lima itu sangat ketat. Apakah pelaku pelaku bom masuk ke Marriott melewati tunnel bawah tanah yang menghubungkan Marriott dan Ritz?

Tak banyak orang tahu kedua hotel ini dihubungkan dengan terowongan yang ada di lantai bawah tanah. Dalam waktu sekitar 5 menit, orang dari lantai bawah Ritz Carlton bisa mencapai halaman depan hotel Marriott. Di mana terowongan ini berada?

Sejak peristiwa bom di tanggal 5 Agustus 2003 yang menghancurkan lobby dan restoran Syailendra, hotel Marriott Jakarta, pengamanan hotel ini terbilang sangat ketat. Demikian juga dengan hotel The Ritz-Carlton Jakarta yang terletak berseberangan dengan hotel JW Marriott.

Letak yang tak berapa jauh (sekitar 500 meter) justru kadang agak merepotkan para tamu dan karyawan. Jika harus berjalan kaki dari pintu depan lobby Ritz Carlton ke lobby Marriott bisa memakan waktu sekitar 10 menit. Karena itulah sejak 2 tahun silam dibangun sebuah terowongan bawah tanah.

"Terowongan ini terutama untuk memudahkan tamu dan karyawan yang mondar-mandir," demikian keterangan salah seorang karyawan Marriott Jakarta waktu menemani detikcom mencoba terowongan tersebut beberapa waktu lalu.

Jika berada di hotel The Ritz-Carlton Jakarta dan akan menuju ke hotel Marriott Jakarta melalui terowongan, caranya mudah. Jika berada di lobby, pengunjung bisa turun menapaki tangga melingkar menuju sisi kiri, persis di bagian ujung akan ada pintu yang cukup lebar. Keterangan tentang terowongan atau tunnel ini juga tertulis di tombol 'Tunnel to Marriott'.

Memasuki terowongan bawah tanah, suasana cukup terang. Ada lampu penerangan dan udara AC. Ada petugas berjaga yang selalu memperhatikan orang yang lalu-lalang. Karena tak banyak orang tahu bisa dibilang tak terlalu banyak orang melewati terowongan ini.

Jalanan yang berubin ini sedikit menanjak dan jika sudah mendekati ujung lobby hotel Marriott akan ada ada undakan ubin 2 tingkat. Di mulut terowongan ini juga ada penjaga keamanan. Terowongan ditutup pada pukul 21.00 WIB tiap hari.

Keluar dari terowongan, akan sampai di pintu berpagar stainless steel mirip halte busway. Pintu ini terletak persis di depan lobby, tepat di seberang lokasi tamu naik dan turun dari mobil. Tak jauh dari jalan raya Mega Kuningan. Radiusnya hanya sekitar 2 meter dari alat detektor keamanan pintu masuk hotel.

Apakah mungkin terowongan bawah tanah ini dipakai seseorang untuk meletakkan bom pagi ini?

(Odi/asy)

___________________________________________________________________________________

Jakarta - Kondisi 2 dari 4 korban tewas di Hotel JW Marriott, Jakarta, sangat mengenaskan. Saat ditemukan, jenazah mereka tidak lagi utuh. Bagian tubuhnya terpotong-potong akibat terkena bom.

"2 Kondisi mayat mengenaskan. Ditemukan potongan tangan, mata, tempurung kepala, otak, paha, bagian tubuh lainnya. Semuanya berserakan," tutur petugas PMI cabang Jakarta Pusat Yulia Ramadhani (27) di Hotel JW Marriott, Jakarta, Jumat (17/7/2009).

Menurut Yulia, 2 mayat mengenaskan itu dimasukkan ke dalam kantong kecil kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati. "Jumlah kantong kecilnya ada 6 atau 7, saya lupa," kata dia.

Sedangkan 4 mayat lainnya, lanjut Yulia, kondisinya utuh. Mayat tersebut kemudian dibawa ke RSCM. "Yang utuh ke RSCM, kalau serpihan dibawa ke RS Polri Kramatjati," imbuh dia.
(nik/iy)

Wednesday, 15 July 2009

Rupert Grint







Rupert Grint, best known fro his role as Ronald Weasley

Bonnie Wright









Bonnie Francesca Wright, best known for her role as Ginny Weasley